Kekalahan
Fisik Bagi yang Beriman Merupakan Peluang untuk Mati Syahid
Setelah menyadari “sekedar menjalankan tugas”,
kita renungkan mengenai tugas yang telah diberikan kepada Nabi Saw beserta
umatnya yang mana jumlahnya masih beberapa belas orang.
Dalam Al-Qur’an maupun hadist tidak didapat
keterangan harus menang. Yang ada hanyalah perintah menyusun kekuatan setinggi
batas kemampuan (QS. 8 : 60). Perintah menyusun kekuatan
tetap berlaku walau dimulai dengan beberapa orang. Sebab, bilamana telah
konsisten terhadap perintah tersebut itu, maka tentu tidak terpaku oleh
persoalan hidup atau mati. Disitulah letak tawakkal. Berbuat,
kemudian berserah diri kepada Allah SWT.
Belum terpisah dari uraian itu, kita lihat petikan ayat yang bunyinya :
…
وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ
“…..dan masa-masa kemenangan itu Kami
pergilirkan di antara manusia, supaya jelas diketahui oleh Allah, orang-orang
yang beriman itu, dan dijadikan-Nya sebagian di antara kamu mati syahid…” (Qs.
Ali Imron : 140).
Ayat di atas itu diturunkan setelah terjadinya
perang Uhud. Pihak muslimin telah mengalami kemenangan fisik pada “Perang
Badar”. Kemudian menemui kekalahan dalam “Perang Uhud”. Maka, dengan kekalahan
itu diperingatkan jangan berkecil hati. Sebab, bahwa kekalahan pun kemenangan,
pada hakekatnya adalah dipergilirkan Allah. Yang mana dari kekalahan itu dapat
dijadikan pelajaran guna mengoreksi di mana letaknya kelemahan. Juga, supaya
sebagian mu’min didapat yang mati syahid. Dan tersedia pula generasi
penerusnya, kesempatan melanjutkan perjuangan.
Menyadari bahwa adanya kekalahan itu sebagai
penguji keimanan, sehingga bila bagi yang tujuannya
semata-mata meraih kemenangan fisik, maka akan diketahui oleh Allah. Dalam hati
sanubarinya merasa kapok dan menyesali dirinya terlibat dalam arena perjuangan.
Berbeda lagi dengan
kita bahwa kekalahan secara fisik itu dapat dijadikan kesimpulan; Yaitu bahwa
adanya kemenangan atau kejayaan bagi pihak pancasilais pada zamannya pun
bukanlah disebabkan tentaranya berani mati. Justru sebagian mereka menjadi
serdadu itu, karena andalan gaji guna menunjang hidup. Juga, bukan konsepsi
mereka lebih jitu dari pada Islam.
Dan
bukan pula karena kesaktiannya pancasila, yang membuat diri musyrik bila
mempercayainya. Akan tetapi, memang bahwa masa-masa kejayaan dan
kekalahan itu sedang dipergilirkan Allah, agar
banyak diantara mujahid Islam yang mati syahid. Dan terbuka peluang bagi
pelanjutnya dalam menghadapi ujian guna
menjunjung “Kalimat-Kalimat Allah”.
How to find a good crypto casino - Dr.md
BalasHapusIt's 고양 출장안마 also easy to 울산광역 출장샵 play 남원 출장샵 a variety of crypto games. For example, it can be 보령 출장샵 fun for the players to play the game and win money for 창원 출장마사지 their